Minggu, 11 Desember 2016

Dua ratus kosa kata bahasa Dayak balangin.

NICE INFO !!!, Mari belajar bahasa dayak balangin.

[quote=]bukti no repost :
Spoiler for no repost
Belajar bahasa Balangin n
Yok...
[/quote]

[quote=]Ni dia gan/sis , saya share bahasa dayak kanayatn , yaitu suku dayak yg ada di kalimantan , (kal-bar) mungkin banyak org dayak kanayatn yg ada di provinsi kalimantan lainnya atau pun pulau lainnya ..
memang ngga lengkap dan maaf apabila mungkin ada penulisan yg salah, shakehand ..
Saya niat mo share aja , bair agan sista bisa belajar itung" nambah ilmu n nambah perbendaharaan kosakata shakehand2
Ada 200 kata nih ..
Oke deh, langsung aja gan , cekibrot :thumbup[/quote]

[quote=][quote=]
Spoiler for 1-100
1. Tangan >-- Langan [langan]
2. Kiri >-- kiri/ki-i [kiri?/ki-i]
3. Kanan >-- kanan [kanan]
4. Kaki >-- batih [batih]
5. Berjalan >-- bajalat [bajalat]
6. Jalan >-- jalat [jalat]
7. Datang >-- atak[atak]
8. Belok >-- belok [belok]
9. Berenang >-- Ngkapa' [ngkapa']
10. Kotor >-- kotou [kotou]
11. Debu >-- dabu [dabu]
12. Kulit >-- kulit [kulit]
13. Belakang >-- tombok [tombok]
14. Perut >-- paut [paut]
15. Tulang >-- tulak [tulak]
16. Isi perut >-- isi paut [isi? paut]
17. Hati >-- ati [ati]
18. Susu >-- susu [susu]
19. Bahu, pundak >-- bau [bau]
20. Tahu >-- nao[nao]
21. Berpikir >-- bapikii [bapikii]
22. Takut >-- gali [gali?]
23. Darah >-- darah [darah]
24. Kepala >-- Ulu [ulu]
25. Leher >-- tage [tage?]
26. Rambut >-- buuk [bu?uk]
27. Hidung >-- dup [dup]
28. Bernapas >-- bansingan [bansingan]
29. Cium >-- nyium [nyium]
30. Mulut >-- molot [molot]
31. Gigi >-- gigi [gigi]
32. Lidah >-- lidah [lidah]
33. Tertawa >-- ntawa [ntawa]
34. Tangis >-- nanggis [nanggis]
35. Muntah >-- mutah [mutah]
36. Ludah >-- lujah [lujah]
37. Makan >-- makat [makat]
38. Kunyah >-- ngupak [ngupak]
39. Masak >-- basuman [basuman]
40. Minum >-- nyoco' [nyoco']
41. Gigit >-- gigit [gigit]
42. Isap >-- gisap [gisap]
43. Telinga >-- kalinga [kalinga]
44. Dengar >-- dangau [dangau]
45. Mata >-- mata [mata]
46. Lihat >-- nele [nele?]
47. Kuap >-- nguap [nguap]
48. Tidur >-- tiduu [tiduu]
49. Berbaring >-- gui' [gui']
50. Bermimpi >-- bamimpi [bamimpi]
51. Duduk >-- dudu' [dudu ]
52. Berdiri >-- badi-i [badi-i]
53. Orang >-- oak [oak]
54. Laki-laki >-- ndaki [ndaki]
55. Peremmpuan >-- mbini [mbini]
56. Anak >-- na' [na']
57. Suami >-- laki [laki]
58. Istri >-- bini [bini]
59. Ibu >-- indo [indo]
60. Bapak >-- apa’ [apa?]
61. Rumah >-- omah [omah]
62. Atap >-- atap [atap]
63. Nama >-- dama [dama]
64. Berkata >-- bakata[bakata]
65. Tali >-- tali [tali]
66. Ikat >-- kabat [kabat]
67. Jahit >-- jait [jait]
68. Jarum >-- jarup [jarup]
69. Buru >-- ranso [ranso]
70. Tembak, panah >-- tembak [tembak]
71. Tikam >-- tikam [tikam]
72. Pukul >-- pangkong [pangkong]
73. Curi >-- malik [malik]
74. Bunuh >-- munuh [munuh]
75. Mati >-- mati [mati]
76. Hidup >-- idup [idup]
77. Garuk >-- garu [garu/gau]
78. Potong >-- tata' [tata']
79. Kayu >-- kayu [kayu]
80. Belah >-- balah [balah]
81. Tajam >-- tajap [tajap]
82. Tumpul >-- tumpol [tumpol]
83. Bekerja >-- bagawe [bagawe]
84. Tanam >-- tanam [tanam]
85. Pilih >-- pilih [pilh]
86. Tumbuh >-- tumuh [tumuh]
87. Bengkak >-- bangka' [bangka']
88. Peras >-- ngampas [ngampas]
89. Pegang >-- pigak [pigak]
90. Gali >-- gali [gali?]
91. Beli >-- mali [mali]
92. Buka >-- muka [muka?]
94. Lempar >-- taba' [taba']
95. Jatuh >-- labuh [labuh?]
96. Anjing >-- asu [asu]
97. Burung >-- burukng [burukng]
98. Telur >-- talou [talou]
99. Bulu >-- bulu [bulu]
100. Sayap >-- sayap [sayap]


Spoiler for 100-200
101. Terbang >-- karabak [karabak]
102. Tikus >-- tikus [tikus]
103. Daging >-- daging [daging]
104. Rumah >-- omah [omah]
105. Ular >-- ular [ular]
106. Ekor >-- eko’ [eko?]
107. Ulat, cacing >-- ulat [ulat]
108. Kutu >-- gutu [gutu]
109. Nyamuk >-- parunggak [parunggak]
110. Laba-laba >-- mpawa [mpawa]
111. Ikan >-- ikat [ikat]
112. Busuk >-- bonto [bonto?]
113. Dahan >-- da-at [da-at]
114. Daun >-- daut [daut]
115. Akar >-- akar [akar]
116. Bunga >-- bunga [bunga]
117. Buah >-- buah [buwah]
118. Rumput >-- romput [romput]
119. Tanah >-- tanah [tanah]
120. Batu >-- batu [batu]
121. Pasir >-- karasi' [karasi']
122. Air >-- ae [ae]
123. Alir >-- alir [alir]
124. Laut >-- laut [lawut]
125. Garam >-- gae [gae?]
126. Danaw, tasik >-- dano [dano]
127. Hutan >-- utat [utat]
128. Langit >-- [langit]
129. Bulan >-- bulat [bulat]
130. Bintang >-- bintang [bintang]
131. Awan >-- awan [awan]
132. Kabut >-- kabut [kabut]
133.hujan >-- ujat[ujat]
134. Guntur >-- late [late?]
135. Kilat >-- sampi [sampi]
136. Angin >-- nyaru [nyaru]
137. Bertiup >-- batiup [batiyup]
138. Panas >-- bangan [bangan]
139. Dingin >-- dingin [dingin]
140. Kering >-- tu-u [tu-u]
141. Basah >-- basa [basa?]
142. Berat >-- barat [barat]
143. Api >-- api [api]
144. Bakar >-- tunu [tunu?]
145. Asap >-- [asap]
146. Abu >-- abu [abu]
147. Hitam >-- itap [itap]
148. Putih >-- putih [putih]
149. Kuning >-- kuning [kuning]
150. Merah >-- merah [merah]
151. Hijau >-- ijo [ijo]
152. Kecil >-- amu' [amu']
153. Besar >-- aya [aya?]
154. Pendek >-- podo' [podok]
155. Panjang >-- panjak [panjak]
156. Tipis, nipis >-- tipis [tipis]
157. Tebal >-- tabal [tabal]
158. Sempit >-- sampit [sampit]
159. Lebar >-- luas[luwas]
160. Sakit >-- dongo/tabit [dongo?/tabit]
161. Malu >-- malu [malu]
162. Tua >-- ntua [ntua]
163. Baru, baru >-- baru [baru]
164. Baik >-- bai' [bai?]
165. Jahat >-- ja-at [ja-at]
166. Benar >-- banar/bande [banar/bande]
167. Malam >-- malam [malam]
168. Hari >-- ari [ari]
169. Tahun >-- taut [tahut]
170. Kapan >-- mila[mila]
171. Bersembunyi >-- nyosok [nyosok]
172. Naik >-- nae' [nae?]
173. Di >-- ka [ka]
174. Dalam >-- dalamp [dalap]
175. Atas >-- atas [atas]
176. Bawah >-- koroh [koroh]
177. Ini >-- ngia [ngia]
178. Di mana >-- ka maneh[ka? maneh]
179. Saya >-- aku [aku]
180. Engkau >-- kau [kawu]
181. Ia >-- ia [iya]
182. Kita, kami >-- di-i/ayo [di-i/ayo]
183. Kamu >-- kau [kau]
184. Mereka >-- ayo sana [ayo sana]
185. Apa >-- apeh [apeh]
186. Siapa >-- sapeh

187. Lain >-- lain [lain]
188. Semua >-- samua/babis [samuwa/babis]
189. Dan >-- yu' [yu']
190. Kalau >-- kalo [kalo]
191. Bagaimana >-- bage maneh [bage maneh]
192. Tidak >-- angin [angin]
193. Hitung >-- ngitong [ngitong]
194. Satu, suatu >-- sote [sote?]
195. Dua >-- dua [duwa]
196. Tiga >-- talu [talu]
197. Empat >-- ampat [ampat]
198. Itu >-- na [na]
199. Dekat >-- sama' [samak]
200.ladang>»»» uma(uma).

Pembukaan upacara adat Dayak kanayatn "Notokng".

PEMBUKAAN UPACARA ADAT DAYAK KANAYATN "TOTOKNG"
Adil Ka' Talino,
Bacuramin Ka' Saruga,
Basengat Ka' Jubata,,,,,,

Upacara dalam masyarakat Dayak Kanayatn tidak dapat dipisahkan dari sistem
kepercayaan dan religi. Perwujudannya direalisasikan melalui berbagai ritus atau
upacara ritual, agar mereka memperoleh pertolongan roh gaib, roh para leluhur, dan Jubata. Upacara dalam konsep kepercayaan seperti itu dimaksudkan sebagai pembuktian keyakinan terhadap Jubata sekaligus pemantapannya. Ia merupakan transpormasi hubungan manusia dengan alam gaib sebagaimana tergambar dalam setiap prosesi upacara. Di sinilah masyarakat memperjelas dan mempertegas konsep tentang apa yang mereka yakini dan adat yang mereka jalankan. Usaha memperjelas itu dilalui dengan tindakan, mantra-mantra, nyanyian, musik dan tari, sampai pada penuangan simbol-simbol tertentu. Konsep seperti ini akhirnya membawa posisi religi lebih mendominasi dalam kehidupan mereka.

Upacara “Totokng”, adalah salah satu upacara untuk memenuhi janji atas tradisi Mengayau ( memenggal kepala manusia ) yang kalah dalam suatu adu kadikjayaan pada jaman dulu kala. Disini Kayau secara kesatria untuk mempertahankan harkat dan martabat suatu kelompok. Upacara “Totokng” ini adalah meritualkan kepala manusia yang dikayau oleh nenek moyang / Leluhurnya dikala itu. karena pada saat Pertarungan dimulai, mereka saling menanyakan : Siapa nama Anda ? dan Siapa Anak tertua Anda ? sang penantang dan tuan rumah saling menanyakan dgn pertanyaan yang sama, dan dengan pesan yang sama pula, Apaila diantara kita ada yang kalah dalam pertarungan ini, harap mau merawat "Roh" dari masing - masing yang kalah. Apabila mengingkari dalam 7 keturunannya akan menanggung Dosanya. karena dalam kepergian sang Panglima dari kampungnya berjumlah 7 orang, Panglima, Wakil dan 5 org Pengawal. Maka Panglima juga berpesan apabila terkalahkan, minta wakil dan ke5 pengawalnya untuk dibiarkan hidup dan bisa pulang kembali ke kampung untuk membawa berita kekalahan Panglima dalam pertarungan ini. Kepergian dari kampung membawa seperangkat bahan untuk menyirih ( nginang ). Pemberian daun sirih kepada tuanrumah adalah sebagai tanda Tantangan untuk mengadu kesaktian dikala itu. Setelah selesai saling bertanya dan jawab, tuan rumah mengatakan " Apakah Pinang sudah bisa di Belah ?" ini perkataan terahir dari percakapan antara tamu dan tuan rumah, dan dengan dijawab " Sudah ", yang berarti pertempuran secara " Kesatria " sudah bisa dimulai.
Pertarungan bisa memakan waktu berhari - hari, tergantung kesaktian ke 2 Panglima tersebut. setelah salah 1 sudah dapat dilumpuhkan, maka akhirnya akan di Kayau (dipenggal kepalanya) dan dibawa pulang sebagai bukti kemenangannya dalam pertarungan. Dan janjipun harus ditaati dan dipenuhi.
Maka inti dari Upacara Adat "Totokng" ini adalah memenuhi janji dari Leluhurnya dikala itu agar keturunannya tidak terkena / menanggung Dosanya.
Dan ini dirayakan dalam 3 atau 7 tahun x. Atau menurut kemampuan anak cucu yang mewarisi Acara Ritual tsb.
Upacara Adat “Totokng” saat ini yang memangku Gawai adalah Bp. GUSIK, Generasi ke 7 dari Nenek moyang / leluhurnya.
Dan Upacara ini sudah ke 3 kalinya dirayakan oleh Keluarga Bp. GUSIK. Dan untuk selanjutnya mungkin masih dilanjutkan oleh generasi yang berikutnya. Karena menurut kepercayaan dan religi, apabila tidak dilaksanakan / di Ritualkan takut keluarga dan keturunannya mendapatkan / menanggung dosanya.
mungkin ini sekelumit cerita dan makna yang terkandung didalam Upacara “Totokng” yang bisa disampaikan si Tukang Gambar.
Sekelupit keterangan ini Tukang Gambar peroleh dari Keluarga pemangku Gawai ini.
Apabila ada ketidak cocokan dan kekurangan dari cerita kejadian awal muawalnya Upacara ini,
tukang Gambar mohon maaf yang sebesar – besarnya.
karena Tukang Gambar bukan asli Kalimantan.